Thursday, March 30, 2017

Pengetahuan Lingkungan no 1 & 2

1.      Definisi Pengetahuan Lingkungan Hidup menurut para ahli
a.       Menurut Salim (1976) (Mantan Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup), secara umum lingkungan hidup dapat diartikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan serta pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempat dan memengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat luas, namun untuk praktisnya dibatasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti faktor politik, faktor sosial, faktor ekonomi, faktor alam dan lain-lain.

b.      Menurut UU 23 Tahun 1997, menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

c.       Menurut Munadjat Danusaputro (Pakar / Ahli Lingkungan Hidup) bahwa lingkungan hidup adalah seluruh benda dan daya serta keadaan termasuk yang ada didalamnya manusia dan segala tingkah perbuatannya yang berada dalam ruang dimana manusia memang berada dan mempengaruhi suatu kelangsungan hidup serta pada kesejahteraan manusia dan jasah hidup yang lainnya. Dengan demikian bahwa tercakup segi lingkungan budaya dan segi lingkungan fisik.

d.      Menurut Soedjono, Ia mengartikan bahwa “lingkungan hidup” Sebagai “Lingkungan hidup jasmani atau fisik yang meliputi dan mencakup segala unsur dan faktor fisik jasmaniah yang berada didalam alam. Didalam pengertian ini, maka hewan, tumbuh-tumuhan dan manusia tersebut itu dilihat dan akan dianggap sebagai perwujudan secara fisik jasmani belaka. Dalam hal tersebut “Lingkungan”, diartikan sebagai mencakup lingkungan hidup hewan, tumbuh-tumbuhan dan manusia yang terdapat didalamnya.

2.      Azas-azas pengetahuan lingkungan
a. Azas mengenai Sumber Daya Alam
·         Azas 1 : ”Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain,tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan, atau diciptakan” , sebagai contoh pada proses fotosintesis. Energy itu sendiri terdapat pada eksositem atau populasi, dapat dalam bentuk yang berbeda-beda. Energy dari cahaya matahari dirubah menjadi energy kimia oleh tumbuhan berklorofil, selanjutnya energy kimia tadi digunakan tumbuhan untuk dijadikan bahan yang dapat menggerakkan aktivitas metabolism tumbuhan. Kemudian tumbuhan tadi dimakan oleh hewan herbivore dan diolah dalam tubuh untuk aktivitasnya da nada pula yang dilepaskan berupa panas atau hasil ekskresi berupa cairan dan padatan. Cairan dan padatan tersebut lalu diuraikan pula menjadi mikroorganisme. Demikian selanjutnya, energy tadi akan terus mengair dalam bentuk yang berbeda beda namun tidak musnah.
·         Azas 2 : “Tidak ada sistem perubahan energi yang betul-betul efisien”, dapat diberikan contoh seperti BBM menghasilkan 20% dari energi potensialnya untuk dapat menggerakkan mobil (energy mekanik) sedangkan 80% lainnya dilepas ke lingkungan dalam bentuk panas yang akan menjadi polusi berupa CO2 dan O2
·         Azas 3   : “Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman,semuanya termasuk sumber alam” , sebagai contoh Produktivitas hutan tropis alam di Semenanjung Malaya lebih tinggi daripada hutan iklim sedang di Inggris . Di Malaya hutan tumbuh sepanjang tahun tanpa waktu istirahat, sesuai dengan iklim tropis. Di Inggris, hutan hanya pada musim semi dan misim panas (± 5 bulan) hal ini terlihat azas 3. Faktor2 tersebut akan memberikan perbedaan antara tempat yang satu dengan yang lainnya.

b.      Azas mengenai stabilitas system dan ekologi
·         Azas 4 : “Azas penjenuhan, kemampuan lingkungan atau habitat menyokong ada batasnya”, dapat dicontohkan sebagai adanya kepadatan populasi yang makin meningkat. Jumlah individu populasi tergantung pada pengadaan sumber alam yang berkaitan. Dari hal ini dapat pula diterangkan bahwa pada lingkungan yang stabil populasi hewan atau tumbuhan cenderung naik atau turun, bukannya terus naik ataupun akan terus turun karena faktor pembatasnya yaitu SDA yang tersedia.

c.          Azas mengenai fluktuasi populasi
·         Azas 5   : “Ada dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut”. , dalam arti lain bahwa kebutuhan akan berpengaruh terhadap konsumsi.

d.      Azas mengenai rantai makanan dan jaringan
·         Azas 6 : “Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya,cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu”. Sebagai contoh ketika di sebuah ekosistem terdapat berlebih populasi hewan yang memiliki sumber makanan sama namun berbeda dalam hal jumlah, maka akan dipastikan populasi yang lebih sedikit tersebut akan kalah dalam perebutan rantai makanan.
·         Azas 7 : ”Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang “mudah diramal”. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan cukup terbatas (cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan manusia). Daerah yang kondisi alamnya stabil cenderung memiliki keanakaragaman yang tinggi dibandingkan dengan daerah yang kondisi alamnya tidak stabil naum jika kondisi lingkungan berubah, akan ada kemungkinan penurunan individu hingga terjadi kepunahan.
·         Azas 8 : “Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson,bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut”. Nicia merupakan keadaan lingkungan yang khas, serta mempunyai fungsi yang berbeda-beda di alam.
·         Azas 9 : “Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomassa dibagi produktivitasnya”. Biomassa adalah bobot total populasi (jumlah individu dikalikan bobot rata-rata individu). Hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi. Efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan meningkat seiring dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi itu
Sumber:

No comments:

Post a Comment