1. Definisi Pengetahuan Lingkungan
Hidup menurut para ahli
a.
Menurut Salim (1976) (Mantan Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup), secara umum
lingkungan hidup dapat diartikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan serta
pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempat dan memengaruhi hal yang
hidup termasuk kehidupan manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini
bisa sangat luas, namun untuk praktisnya dibatasi ruang lingkungan dengan
faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti faktor politik, faktor sosial,
faktor ekonomi, faktor alam dan lain-lain.
b. Menurut
UU 23 Tahun 1997, menyatakan bahwa
lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
c. Menurut
Munadjat Danusaputro (Pakar / Ahli
Lingkungan Hidup) bahwa lingkungan hidup adalah seluruh benda dan daya serta
keadaan termasuk yang ada didalamnya manusia dan segala tingkah perbuatannya
yang berada dalam ruang dimana manusia memang berada dan mempengaruhi suatu
kelangsungan hidup serta pada kesejahteraan manusia dan jasah hidup yang lainnya.
Dengan demikian bahwa tercakup segi lingkungan budaya dan segi lingkungan fisik.
d. Menurut
Soedjono, Ia mengartikan bahwa
“lingkungan hidup” Sebagai “Lingkungan hidup jasmani atau fisik yang meliputi
dan mencakup segala unsur dan faktor fisik jasmaniah yang berada didalam alam.
Didalam pengertian ini, maka hewan, tumbuh-tumuhan dan manusia tersebut itu
dilihat dan akan dianggap sebagai perwujudan secara fisik jasmani belaka. Dalam
hal tersebut “Lingkungan”, diartikan sebagai mencakup lingkungan hidup hewan,
tumbuh-tumbuhan dan manusia yang terdapat didalamnya.
2. Azas-azas pengetahuan lingkungan
a. Azas mengenai Sumber
Daya Alam
·
Azas 1 : ”Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain,tetapi tidak dapat
hilang, dihancurkan, atau diciptakan” , sebagai contoh pada proses
fotosintesis. Energy itu sendiri terdapat pada eksositem atau populasi, dapat
dalam bentuk yang berbeda-beda. Energy dari cahaya matahari dirubah menjadi energy
kimia oleh tumbuhan berklorofil, selanjutnya energy kimia tadi digunakan
tumbuhan untuk dijadikan bahan yang dapat menggerakkan aktivitas metabolism tumbuhan.
Kemudian tumbuhan tadi dimakan oleh hewan herbivore dan diolah dalam tubuh
untuk aktivitasnya da nada pula yang dilepaskan berupa panas atau hasil
ekskresi berupa cairan dan padatan. Cairan dan padatan tersebut lalu diuraikan
pula menjadi mikroorganisme. Demikian selanjutnya, energy tadi akan terus
mengair dalam bentuk yang berbeda beda namun tidak musnah.
·
Azas 2 :
“Tidak ada sistem perubahan
energi yang betul-betul efisien”, dapat diberikan contoh seperti BBM
menghasilkan 20% dari energi potensialnya untuk dapat menggerakkan mobil (energy
mekanik) sedangkan 80% lainnya dilepas ke lingkungan dalam bentuk panas yang
akan menjadi polusi berupa CO2 dan O2
·
Azas 3 : “Materi, energi, ruang, waktu, dan
keanekaragaman,semuanya termasuk sumber alam” , sebagai contoh Produktivitas
hutan tropis alam di Semenanjung Malaya lebih tinggi daripada hutan iklim
sedang di Inggris . Di Malaya hutan tumbuh sepanjang tahun tanpa waktu
istirahat, sesuai dengan iklim tropis. Di Inggris, hutan hanya pada musim semi
dan misim panas (± 5 bulan) hal ini terlihat azas 3. Faktor2 tersebut akan
memberikan perbedaan antara tempat yang satu dengan yang lainnya.
b. Azas
mengenai stabilitas system dan ekologi
·
Azas 4 :
“Azas penjenuhan, kemampuan
lingkungan atau habitat menyokong ada batasnya”, dapat dicontohkan sebagai
adanya kepadatan populasi yang makin meningkat. Jumlah individu populasi
tergantung pada pengadaan sumber alam yang berkaitan. Dari hal ini dapat pula
diterangkan bahwa pada lingkungan yang stabil populasi hewan atau tumbuhan
cenderung naik atau turun, bukannya terus naik ataupun akan terus turun karena
faktor pembatasnya yaitu SDA yang tersedia.
c.
Azas mengenai fluktuasi populasi
·
Azas 5 : “Ada dua jenis sumber alam, yaitu sumber
alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tidak
mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut”. , dalam arti lain bahwa
kebutuhan akan berpengaruh terhadap konsumsi.
d. Azas
mengenai rantai makanan dan jaringan
·
Azas 6 : “Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada
saingannya,cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu”. Sebagai contoh
ketika di sebuah ekosistem terdapat berlebih populasi hewan yang memiliki
sumber makanan sama namun berbeda dalam hal jumlah, maka akan dipastikan
populasi yang lebih sedikit tersebut akan kalah dalam perebutan rantai makanan.
·
Azas 7 : ”Kemantapan
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang “mudah
diramal”. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan cukup terbatas
(cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan manusia). Daerah yang
kondisi alamnya stabil cenderung memiliki keanakaragaman yang tinggi
dibandingkan dengan daerah yang kondisi alamnya tidak stabil naum jika kondisi
lingkungan berubah, akan ada kemungkinan penurunan individu hingga terjadi
kepunahan.
·
Azas 8 : “Sebuah
habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson,bergantung kepada
bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut”.
Nicia merupakan keadaan lingkungan yang khas, serta mempunyai fungsi yang
berbeda-beda di alam.
·
Azas 9 : “Keanekaragaman
komunitas apa saja sebanding dengan biomassa dibagi produktivitasnya”. Biomassa
adalah bobot total populasi (jumlah individu dikalikan bobot rata-rata
individu). Hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam
suatu sistem biologi. Efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi
akan meningkat seiring dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem
biologi itu
Sumber:
No comments:
Post a Comment